PENGERTIAN DAN ASPEK PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PKwu)

Dunia yang semakin maju dalam segi apapun menjadikan manusia selalu dituntut untuk terus mengikutinya. Bahkan dalam dunia kerja juga sudah mulai mengalami persaingan yang begitu ketat.

Oleh karena itu setiap individu selalu dididik untuk bisa beradaptasi terhadap situasi apapun, salah satunya adalah ketika menghadapi dunia kerja yang sampai saat ini membutuhkan SDM penuh inovatif.

Oleh karena itu, dalam sistem pembelajaran terbaru ada yang namanya mata pelajaran PKWU. Bagi mereka yang sudah merasakan Kurikulum 2013, mungkin tidak asing dengan mata pelajaran PKWU.

Keberadaan mata pelajaran PKWU ini diharapkan menjadi dasar bagi setiap individu yang pada akhirnya ingin membuka sebuah usaha untuk keberlangsungan hidup kedepannya.

Sebab tak bisa dipungkiri, selain menjadi pekerjaan di perusahaan ternyata pilihan menjadi seorang wirausahawan memang begitu banyak dipilih oleh kebanyakan orang.

PKWU adalah singkatan dari Prakarya dan Kewirausahaan. Dimana mata pelajaran ini akan mencakup tentang bisnis yang sudah dikenalkan sejak kepada para peserta didik di bangku sekolah. Ketika kalian berada di bangku sekolah, mungkin kalian beranggapan jika mata pelajaran prakarya ada hubungannya dengan seni rupa.

Anggapan tersebut bukanlah suatu hal yang salah karena prakarya berasal dari kata pra dengan arti belum dan karya adalah sebuah hasil kerja.

Secara mudahnya prakarya adalah hasil karya yang belum sampai tahap akhir. Itu artinya prakarya masih dalam bentuk kerajinan tangan dan membutuhkan tahap selanjutnya untuk mencapai hasil akhir.

Secara umum, prakarya dapat dibuat dari barang bekas yang selanjutnya dirangkai sedemikian rupa hingga menjadi sebuah barang dengan nilai guna. Tentunya dalam pembuatan prakarya ini membutuhkan kreatifitas dari setiap individu.

Lalu, apa hubungannya dengan PKWU? Nah biasanya para individu yang mendapatkan perintah untuk membuat suatu prakarya akan dikombinasikan terhadap aspek kewirausahaan. Ketika karya mereka berhasil, maka mereka akan diajak ke proses menjadikannya sebagai suatu ide bisnis yang menghasilkan uang.

Dengan adanya pembelajaran PKWU, kalian bisa menciptakan karya dengan nilai guna tinggi serta dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pengertian PKwu

Sebelumnya telah dijelaskan secara singkat apa itu PKWU. Namun dalam poin ini akan dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengertian PKWU itu sendiri.

PKWU adalah salah satu mata pelajaran kelompok B dengan dasar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Pasal 5 ayat 1. Dimana mata pelajaran kelompok B terdiri dari beberapa jenis seperti seni budaya, pendidikan jasmani dan juga Prakarya dan Kewirausahaan.

Selain itu mata pelajaran kelompok B juga merupakan kelompok pelajaran yang substansinya telah dikembangkan oleh pusat serta bisa dilengkapi dengan adanya muatan lokal yang telah dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki harapan dengan adanya pembelajaran PKWU yang diberikan dapat menumbuhkan sikap wirausaha dari setiap peserta didik. Prakarya yang telah diajarkan kepada siswa sekolah memiliki tujuan sebagai pelatihan dan pengelolaan penciptaan karya atau produksi

Sedangkan untuk kewirausahaan diharapkan mampu menumbuhkan sikap disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri serta berfikir secara realistis. Mambangun sisi ketrampilan siswa sekolah menengah atas tentunya sangat penting sekali. Oleh karena itu PKWU hadir sebagai media menggali potensi diri setiap siswa.

Aspek Penting Dalam Mata Pelajaran PKwu

Di dalam mata pelajaran PKWU ada beberapa aspek penting yang diajarkan. Beberapa aspek penting tersebut adalah sebagai berikut ini.

1. Kerajinan

Aspek PKWU yang pertama merupakan kerajinan yang ada hubungannya dengan hasil karya dari keterampilan tangan. Aspek kerajinan ini di dalamnya terdapat nilai estetika dan fungsi yang ada di kehidupan sehari-hari.

Berbagai jenis kerajinan tangan bisa dihasilkan dari bahan-bahan yang berbeda. Sebagai contohnya adalah kerajinan tangan dari bahan limbah hasil produksi atau rumahan, bahan kayu, logam, batu, kulit hewan, daun serta batang tumbuhan dan lain sebagainya.

2. Budidaya

Biaya masuk ke dalam aspek PKWU yang berikutnya. Budidaya sendiri adalah suatu jenis usaha yang telah tersusun secara terencana dalam proses pemeliharaan dan pengembangbiakan suatu tanaman atau hewan.

Tujuan dari budidaya yang dilakukan adalah agar objek seperti tumbuhan dan hewan tersebut bisa tetap tersedia keberadaannya (lestari) serta bisa mendapatkan hasil yang lebih bermanfaat guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contoh bisnis yang sudah menerapkan aspek budidaya adalah ternak ikan dan tanaman hias.

3. Rekayasa

Selanjutnya ada rekayasa yang juga salah satu aspek PKWU. Dimana rekayasa ini akan meliputi proses perancangan , merekonstruksi serta membuat produk yang mampu memberikan manfaat pada kehidupan sehari-hari yang menerapkan pendekatan pemecahan masalah.

Rekayasa akan melakukan penerapan aplikasi ilmu pengetahuan guna menjawab persoalan praktis yang ada di dalam kehidupan manusia termasuk juga kebutuhan komersial atau industri.

Contoh PKWU aspek rekayasa adalah penyambungan balok kayu yang digunakan dalam pembuatan atap rumah dan alat transportasi yang begitu bermanfaat pada kehidupan manusia.

4. Pengolahan

Pengolahan adalah aspek PKWU yang di dalamnya terdapat proses bahan baku atau bahan mentah diubah menjadi produk olahan. Para prosesnya akan terjadi pada jenis pengolahan fisik, kimia maupun mikrobiologis.

Adanya aspek pengolahan pada PKWU akan menjadikan para peserta didik lebih memahami cara pengolahan bahan mentah  menjadi bahan bernilai ekonomis sekaligus penyimpanan dan pengawetan agar makanan yang dibuat tidak mudah rusak.

Contoh Pembelajaran PKwu

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika salah satu aspek PKWU adalah pengolahan. Nah contoh PKWU aspek pengolahan ini bisa kita temukan pada usia kuliner atau makanan. Beberapa teknik pengolahan seperti yang ada di bawah ini sudah menerapkan aspek PKWU dalam bidang pengolahan

  • Pengepakan.
  • Memotong dan mengupas bahan baku makanan.
  • Merasakan seperti ketika membuat jus buah.
  • Pemasakan yang meliputi proses menggoreng, merebus serta memanggang.
  • Pencampuran.
  • Peragian yang bisa kita lihat pada proses pembuatan tempe.
  • Pengeringan semprot.
  • Pemanasan seperti yang ada di proses pembuatan susu.

Sumber:

Buku Prakarya dan Kewirausahaan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *